Thursday, October 4, 2018

Sekejap saja weekendku bersamamu

Posted by inndahbebek at 11:24 AM 0 comments
        Embun pagi ini menyapaku dikala syahdu, membawa semilir angin melewati bulu bulu kecil disekujur tubuhku. Aku baru saja terbangun dari tidurku yang nyenyak, menyapa para burung yang riang gembira berkicau dipagi hari. Pagi ini ku lalui dengan senyuman, dan ku teringat ini adalah weekend. Rasanya tidak ingin beranjak dari tempat tidurku yang nyaman ini. Inginku menghabiskan waktu liburku untuk bermalas-malasan. Weekend adalah kesempatan bagiku untuk membalas hari-hariku yang tidak pernah berhenti bekerja. 
"Kring... Kring..." terdengar dering telefon dari meja dekat tempat tidur. Aku mulai beranjak dan melihat, ternyata dino menelfonku lebih pagi dari biasanya.

"Tumben udah bangun? Biasanya kamu lebih siang buat bangun?" Tanya ku pada dino

"Ya... namanya juga mau menjemput rejeki, gimana tidur kamu? Nyenyakkah?" Balas dino, sekaligus memberi pertanyaan kepadaku

"Yah nyenyak sih, cuma masih kurang, mau tidur lagi, eh terus deh, maunya tidur terus"

"Jangan tidur lagi, joginglah atau senam, biar kamu tetap beraktivitas di weekend, jangan malas-malasan, jangan sampai calon ibu dari anak-anakku bermalas-malasan" Balas dino kembali. Dino memang selalu kesal bila aku malas-malasan karena baginya wanita yang malas itu tidak cantik, tidak menarik. Karena itu juga dino menyukai wanita yang mandiri dan mau berusaha.

"Ya.. Ya.. Ya... Nanti yah, aku kan bergerak setelah motivasiku terkumpul" Jawabku dengan nada memelas.

"Oke..." "Aku rencana minggu depan pulang nih" Kata dino

"Serius?? Kapan?? Naik apa?? Turun dimana?? Jangan weekday dong, nanti aku gak bisa jemput kamu, nanti aku sibuk kerja" Balasku dengan jiwa semangat 45.

"Santai dong, rencana nya weekend ko, tapi cuma sehari aja, ada yang perlu aku urus disana, gpp kan? tanya dino kepadaku

"It's ok... yang penting kamu sempetin buat ketemu aku, yah yah yah?" balasku dengan nada yang manja

"Yah... Oke"

"Kedaimu hari ini buka?" Tanya ku pada dino

"Enggak nih, aku harus belanja kebutuhan hari ini" Jawab dino. Inilah pekerjaan dino, ketika dia tidak membuka kedai, dia harus pergi berbelanja untuk memenuhi kebutuhan kedai. Sibuk sih tapi juga enggak sibuk. Yah dia lebih banyak sibuknya dibandingkan enggak sibuknya. Belum lagi dia masih punya keinginan buat ekspansi bisnis-bisnis lainnya.

"Yah, udah bau-bau bentar lagi ditutup nih telfonnya, agenda mu terlalu padat" Ucapku dengan nada kesal

"Gpp kan? masih banyak waktu buat kita berbincang, lagian minggu depan aku kan pulang" Balas dino dengan nada merayu agar cepat mengakhiri berbincangan

"Yah okelah"

"Sudah dulu yah nanti aku kabari lagi" Balas dino

"Tuut... Tuut..." Sambungan telfon pun terputus, dan shila mulai beranjak dari tempat tidur dan mulai melakukan aktivitasnya. 

[To be continued...]

Mereka adalah temanmu

Posted by inndahbebek at 10:46 AM 0 comments
Ada banyak cerita tentang siapa yang bisa aku percaya untuk menjadi teman. Kamu? Dia? Atau bahkan mereka? 
    Teman adalah sesuatu yang bisa kamu percaya. Itu adalah definisi teman versi aku. Kenapa? Teman itu gak hanya manusia, kamu bisa jadikan benda-benda mati sebagai temanmu, selain itu kamu juga bisa jadikan hewan kesayangan kamu adalah temanmu. Teman itu bisa mengurangi rasa kesepian, kegalauan, keresahan didalam diri kamu. Believe or not, semakin kamu bertambah umur semakin pula kamu butuh apa yang namanya teman. Terutama teman hidup.
Penemuan yang paling indah dari para teman sejati adalah bahwa mereka bisa tumbuh terpisah tanpa tumbuh menjauh - Elizabeth Foley. Pertemanan adalah hal yang tak bisa kamu ramalkan, kamu tak akan tau waktu dan ruang yang menjadikan sebuah pertemanan. Pertemanan sejati adalah hal terhebat yang pernah kamu rasakan, berbeda dengan asmara yang didalamnya hanya melibatkan dua aktor untuk selalu bersama. Teman sejati tak akan menjadikan batasan untuk sebuah alasan. Kamu tentu dapat menjalani kehidupan pribadimu sendiri tanpa adanya batasan. Kamu juga tak akan merasa khawatir dengan kehidupanmu sendiri. Karena tidak ada yang membuat bumi ini nampak luas selain memiliki teman dikejauhan, merekalah yang menciptakan bujur dan lintang - Henry David Thoreau. Tak apa jika kamu menghadapi jarak yang jauh dengan temanmu. Karena jaraklah yang telah menghidupkan teman sejati. Jarak tak akan bermakna perpisahan.
    Ada kalanya ketika kalian menghadapi teman baru, hidup itu terasa sulit. Namun, semua itu memang harus dilalui. Jadikan mereka yang kalian kenal adalah sahabat sejatimu, karena mereka akan menjadi rumahmu di masa depan. Permasalahan yang terjadi bisa membuat kamu dan mereka berada dikeadaan tidak nyaman. Permasalahan yang muncul bisa saja bersumber dari hal-hal sepele yang selama ini tidak kamu sadari. Kapan? Dimana? Dengan siapa pun kamu tak akan pernah tau. Kamu hanya perlu menyiapkan hati dan pikiran untuk dapat menghadapi permasalahan tersebut. Jangan jadikan orang yang baru kamu kenal adalah masalah. Jadikanlah mereka sahabat kamu agar kamu dapat menikmati hidup ini. To be continued.......

Thursday, August 9, 2018

One Of The "Kids Jaman Now" Activities

Posted by inndahbebek at 12:53 AM 0 comments

     Opini? Apa itu opini? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) opini dapat diartikan sebagai pendapat, pikiran, pendirian. Menurut dari beberapa ahli opini dapat diartikan sebagai kesimpulan yang ada dalam pikiran dan belum dikeluarkan untuk bisa diperdebatkan (H. Frazier Moore, 1987:49). Ada pula yang mengartikan bahwa opini adalah jawaban lisan individu yang memberi respon atau tanggapan kepada rangsangan dimana suatu situasi atau keadaan yang pada umumnya diajukan suatu pertanyaan (Sunarjo, 1997:85). Tapi, gak perlu jauh-jauh aku membahas tentang apa itu opini. Karena, untuk saat ini aku hanya ingin beropini. 
     Di era globalisasi sekarang ini manusia memang sudah diharuskan untuk paham tentang teknologi, dan yang paling mudah manusia sekarang lakukan dengan teknologi adalah menggunakan gadget khususnya smartphone, mereka memanfaatkannya untuk mengakses puluhan social media. Gak ada salahnya memang untuk mereka menggunakannya, karena sudah jelas mereka punya hak, yang sampai-sampai terkadang mereka melupakan kewajiban mereka. Tapi sangat amat disayangkan ketika para pengguna smartphone ini tidak memperhitungkan waktu, alias time management mereka hancurkan, terutama para pelajar. It's ok ketika mahasiswa mulai gila setiap hari, jam, menit, bahkan detik mereka habiskan untuk bermain smartphone, tapi salah ketika para pelajar mulai membuang-buang waktu mereka untuk gila dengan smartphone mereka setiap detiknya. Memang jelas terlihat tidak adil, pasti ada dibenak readers apa bedanya mahasiswa dengan pelajar? Dan aku mulai beropini "jelas bedalah", memang tingkat kedewasaan seseorang tidak dapat dilihat dari umur dan status, tapi seorang pelajar masih sering meniru hal-hal yang menurut mereka keren dan itu hampir 80% pelajar jaman now. Aku pun tidak membenarkan hal itu pada mahasiswa. Salah juga ketika mahasiswa khususnya tingkat akhir membuang-buang waktu mereka untuk bermain smartphone. Banyak mahasiswa tingkat akhir yang hanyut begitu saja dengan asik bermain smartphone. Gak salah sih ketika kalian juga bisa menghasilkan uang dengan smartphone kalian. Itung-itung bisa ganti rugi biaya kalian selama kuliah, setidaknya kalian membuktikan kepada dunia bahwa bermain smartphone itu bukan sesuatu hal yang negative.
     Memang sebenarnya bermain smartphone bukan hal yang negative. Karena dengan smartphone kalian bisa mengakses ribuan informasi, kalian juga bisa melakukan transaksi, kalian juga bisa bertemu dengan orang-orang dengan jarak yang jauh, tapiiii balik lagi dengan user , gimana kalian memanage waktu kalian untuk tidak menjadikan smartphone itu sebagai penyakit yang bisa merusak hidup kalian. Think smart guys!!! Karena hidup ini gak cuma untuk bermain smartphone, kalian bisa lho melakukan hal-hal positive seperti membaca buku, novel, majalah, belajar memasak, bermain gitar, piano, atau alat musik lainnya, bercengkrama dengan keluarga, melakukan kegiatan social diluar sana, memanfaatkan gadget lain untuk meningkatkan kecerdasan kalian, dan masih banyak lagi. Terkadang dipikiranku tersirat pertanyaan kenapa orang-orang tidak mencoba untuk memanfaatkan gadget dalam bentuk lain, terutama para pelajar. Dibenakku, ketika para orangtua lebih mampu untuk memanfaatkan keahlian si anak (pelajar) dalam hal bermain smartphone dan kemudian dialihkan untuk memanfaatkan gadget dalam bentuk lain mungkin suatu saat "waktu yang mereka sudah buang-buang" bisa berguna. Tapi sayangnya sedikit orangtua yang menyadari akan hal itu. Kebanyakan para orangtua hanya meluapkan emosi (marah) kepada si anak. Inilah yang terkadang menjadikan dampak buruk bagi si anak. Kenapa? karena anak jaman sekarang ketika diberitahu sesuatu yang terkadang itu adalah hal benar malah melawan. Yah. Namanya juga anak jaman now. #inilah opiniku, next time gak salah dong ketika aku beropini kembali? 

Saturday, June 2, 2018

Secangkir Kopi Hangat Untukku

Posted by inndahbebek at 6:25 AM 0 comments

        Gerimis di sore ini kembali menyapaku dikala senyum terukir manis diraut wajahku. Ingin kutanya pada gemericik air, perasaan apa yang datang dengannya? Hanya bisa tersenyum dan menikmatinya. Sore ini aku ditemani sang pujangga hati nun jauh disana. Melewati sinyal yang terpancar ia berkeluh kesah kepadaku, menceritakan aktivitasnya hari ini.

"Aku suka dengan pekerjaan baruku"

"Bolehlah sesekali kamu ajak aku menikmati suasana kota barumu" cetus shila dari balik telefon

"Ya.... Tunggu satu dua bulan aku beradaptasi dengan semua ini" balas dino

        Inilah awal sepasang kekasih yang terpaksa harus menjalani status hubungan yang sedang ngetrend dijaman ini, LDR (Long Distance Relationship) demi masa depan yang cerah. Sudah sewindu ku tak pernah berpisah dengannya. Pagiku bertemu dengannya, siangku menghabiskan waktu bersama dengannya, bercanda, bercerita, bahkan malam ku habiskan waktu bersamanya.

"Kamu sedang apa....?" Tanya dino. Ini adalah pertanyaan andalan dino yang selalu dia tanyakan kepada shila.

"Aku? Sedang mendengarkan kamu berbicara dengan customer mu" balas shila

"Dia tak secantik kamu"

"Jangan remehkan orang lain, walau dia tak secantik aku, tapi dia mampu bertemu dan membeli kopi mu" balas shila dengan nada sedikit tertawa

        Dulu ketika masih sering menghabiskan waktuku bersamanya. Ia selalu bercerita bagaimana cara membuat kopi, berkeluh kesah tentang rasa. Sepahit apapun ku mencoba, tetap manis rasanya bagiku.

"Jangan cemburu "

"Tidak, aku tidak cemburu" jawab shila dengan nada tiba-tiba sedikit ketus

"Tenang, suatu saat akan ku buatkan kopi terenak se dunia untukmu wanita tercantikku" balas doni dengan nada merayu

        Tak bisa ku bayangkan ketika aku bisa bertemu dan kembali mencicipi rasa yang pernah ku rasakan. Pahit tapi manis.

"Bolehlah, kutrima rayuanmu kali ini"

        Percakapan mereka pun terhenti seketika.

"Kenapa?" Tanya shila

"Baterai hape ku sudah 10%, kita lanjutkan lewat pesan yah" balas dino dengan nada terburu-buru

"Baiklah.. " jawab shila
Tak banyak kata yang aku lontarkan untuknya.

[Continued]

Thursday, May 24, 2018

Mengapa? Karena mereka....... ❤❤❤

Posted by inndahbebek at 1:30 AM 0 comments
Pagi ini bersama sejuknya udara yang berhembus aku berpikir, mengapa? Mengapa aku dan mereka sedekat ini? Siapa mereka? Mereka adalah keluarga keduaku. Aku bersama mereka, ketujuh sahabatku yang menjalani hampir 24 jam selama 1825 hari di kota perantauan. Semanis ini kehidupanku bersama mereka sampai-sampai tak bisa aku merangkai kata-kata puitis. Mengapa? Karena canda, tawa, tangis, suka, duka kami lalui bersama. Panas dan hujan pun kami lalui bersama, bahkan ketika gempa mengguncang bumi ini kami pun bersama.
Sifat kami berbeda, karakter kami berbeda, bentuk dan rupa kami pun berbeda. Hanya hobi kita yang sama, bermager-mageran. Berawal dari keramahtamahan kami satu sama lain, kami berkenalan. Pergi ke perpustakaan bersama, makan bersama, belajar bersama, jajan dikantin bersama itulah yang dilakukan mahasiswa baru, tidak aneh dan nyata.
Singkat cerita, satu tahun pertama kami masih bersama. Menikmati indahnya hari-hari  menjadi mahasiwa baru. Tidak ada beban bagi kami, bahkan sampai-sampai kami menjalani segala sesuatu di dunia ini bersama. Hanya tidur sajalah kami berpisah. Semangat yang membara masih melekat didalam diri kami masing-masing. Senang bisa mengenal banyak hal baru bersama mereka.
 Tahun kedua, kami masih bersama, menikmati hidup di kota perantauan. Berbeda dengan tahun pertama, ditahun ini aktivitas kami mulai bertambah, menjalani hari-hari kami penuh dengan beban yang perlahan-lahan dapat kami buang. Bahkan tahun kedua kami memiliki prinsip, bahwa jangan sampai kamu sia-siakan waktumu, walau hanya 1 menit. Kami terapkan demi setumpuk laporan yang tiada tara.  Kami bersyukur karena kami dapat menyelesaikan kesibukan kami ditahun kedua. Namun, di awal tahun ini kami mengalami goncangan persahabatan. Memang dari dulu manusia tak pernah lepas dari teori evolusi. Kami mengalami evolusi siapa yang tidak bertahan untuk hidup maka dia akan punah. Namun berbeda, salah satu dari kami tidak punah, hanya saja ia ingin menikmati indahnya hari-hari bersama dengan yang lain. Tak apa. Seperti dedaunan yang gugur, suatu saat ia akan tumbuh kembali.
Tahun ketiga pun kami mengalami goncangan persahabatan kembali, perlahan-lahan salah satu dari kami menghilang. Mengapa? Mungkin karena hanya dia yang berbeda tujuan hidup dari kami. Sudah tak lagi kami belajar dan  berdiskusi bersama. Tapi tak apa. Sudah ku tulis di atas mungkin ia hanya ingin menikmati indahnya hari-hari bersama dengan yang lain. Seperti dedaunan yang gugur, suatu saat ia akan tumbuh kembali. Kami mulai sibuk menjalani kehidupan kami masing-masing. Menyiapkan energi untuk memasuki semester akhir. Hanya segelintir dari kami yang masih sering pergi bersama. Tapi tak apa. Kami saling memaklumi segala sesuatu yang kami lakukan.
Tahun keempat kami masih bersama. Tahun inilah yang memberikan kekuatan pada kami. Mengapa? Karena kami kembali bersama utuh. Dedaunan yang gugur kini mulai tumbuh kembali. Bahkan, ia tumbuh jauh lebih hijau dan lebih banyak. Uniknya, ditahun ini kami benar-benar merasakan apa itu persahabatan, bahkan lebih dari itu. Kami lebih terbuka untuk saling mengingatkan. Namun, sayangnya diakhir tahun keempat ini kami harus berpisah dengan dua diantara kami. Mengapa? Karena dua diantara kami telah menyelesaikan tugas mereka menjadi mahasiswa. Perpisahan ini tidak kami jadikan kesedihan. Mengapa? Karena perpisahan ini adalah kebahagiaan, bahagia awal kami melihat senyum-senyum orang tua kami.
Kemudian tahun kelima, ini dapat dikatakan tahun terakhir kami bersama. Tersisa 6 orang dari kami. Berkat dukungan moral dan doa akhirnya 3 diantara 6 dari kami telah menyelesaikan tugas mereka menjadi mahasiswa. Tidak ada kata cepat atau lambat. Manusia memang sudah diciptakan dengan kemampuannya masing-masing. Kami tunggu 3 diantara kami untuk menyelesaikan tugas mereka. Jangan ada kata menyerah. Selesaikan lah apa yang telah kamu mulai, karena sesungguhnya hanya kamulah yang dapat menyelesaikan nya.
Kali ini aku menyadari bahwa tidak ada kata perpisahan yang aku lontarkan kepada mereka. Hanya pesan terimakasih dan kata maaf yang aku sematkan untuk mereka. Aku tak ingin berpisah dengan mereka. Mengapa? Karena mereka adalah keluarga bagiku. Jangan biarkan sarang yang telah tersusun rapi kamu rusak, karena hanya itulah tempat nyaman yang ia miliki untuk dapat berbagi bersama keluarganya. Jangan biarkan persahabatan ini rusak, karena hanya dengan persahabatan inilah kamu temukan tempat yang nyaman untuk berbagi bersama. End.



2018


2017

2013

 

Queen Bee Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea